Monday, April 2, 2007

Menciptakan Teknologi Pengolahan Air

Oleh : Mohammad Afifuddin
Jember, Jawa Timur.

Banyak pakar memperkirakan dunia akan mengalami krisis air di masa depan. Faktor hancurnya ekologi serta rusaknya beragam ekosistem yang hidup di sekitar lingkungan peradaban manusia, disinyalir menjadi penyebab utama krisis tersebut. Hutan yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan air kini telah tandus. Sungai-sungai juga mengalami penyempitan akibat tumpukan sampah di sekeliling muaranya.

Berbagai program revitalisasi air terus digalakkan untuk mengantisipasi datangnya bencana itu. Dari sekian banyak program itu, mayoritas diarahakan pada pembenahan mental manusia yang acuh terhadap pentingnya menjaga sirkulasi air dan kelestarian lingkungan. Diantaranya, advokasi lingkungan, menggalakkan reboisasi, kampanye di media massa, maupun mengagendakan penyuluhan langsung di lapangan.

Namun entah sampai kapan langkah-langkah seperti itu dapat bertahan. Sebab kita serasa jalan di tempat. Seakan tidak ada perubahan berarti dari seluruh program tersebut. Manusia tetap saja brutal terhadap lingkungan, air dan kandungan alam lainnya. Bahkan tambah hari, kuantitas dan kualitas kejahatan mereka kian meningkat. Dan krisis air maupun degradasi lingkungan hampir mendekati kenyataan.

Bukan bermaksud berputus asa. Tapi kita harus realistis. Upaya yang tertempuh selama ini tentang revitalisasi lingkungan dan air tidak berdampak signifikan. Dari situ seharusnya kita berfikir lebih futuristik. Dan untuk sementara kita abaikan ulah manusia-manusia tidak beradab itu. Biarkan mereka merasakan dampak atas tingkah mereka sendiri suatu saat nanti. Lebih baik kita sekarang memikirkan masa depan air jika kondisinya mencapai titik terburuk.

Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, kita bisa menciptakan alat pengolah air laut menjadi air tawar. Atau pengolah air keruh yang diambil dari sumber manapun menjadi air yang layak dikonsumsi manusia. Memang teknologi semacam itu sudah tersedia saat ini. Tapi apa salahnya jika kita terus memperbarui dan mempercanggihnya. Agar jika situasi buruk soal pengadaan air bersih benar-benar terjadi, alat itu dapat bekerja lebih efisien dan efektif. Dan biarlah manusia-manusia yang lalai memikirkan masa depan air akan musnah dengan segala kebodohannya.

No comments: