Oleh : Dewi Marolop Siagian
Medan, Sumatera Utara
Bila seandainya, diadakan survei kepada setiap orang di berbagai wilayah di Indonesia, dengan pertanyaan sebagai berikut, " Apakah anda memiliki impian untuk memiliki segala sesuatu dengan kualitas yang baik, dalam hidup anda?, saya yakin 100% jawabannya adalah pasti mendambakannya. Jawaban ini terlepas dari tingkat kesulitan setiap orang untuk mencapainya. Disadari atau tidak, tidak dapat dipungkiri salah satu impian itu adalah kebutuhan akan air bersih. Setiap melakukan aktivitas sepanjang hari, setiap orang pasti membutuhkannya.
Kebutuhan akan air bersih bermanfaat untuk kelancaran kerja, sel-sel dalam tubuh, membuang racun dalam tubuh, untuk mandi, dan untuk mempercantik diri. Air bersih identik dengan jernihnya kondisi air itu. Maka tidak heran bila memandang kejernihan air, baik ditaruh di dalam gelas, maupun di alam bebas (di danau, sungai atau di laut) hati akan tentram, dan pikiran pun tenang.
Realitanya, saat ini sulit untuk memperoleh air bersih. Contohnya adalah air yang dihasilkan oleh PAM (Perusahaan Air Minum). Akhir-akhir ini terlihat keruh. Apabila air tersebut digunakan untuk minum. Air tersebut bila diendapkan, akan terlihat pada dasar endapan air terdapat kotoran air seperti pasir-pasir halus atau debu. Hal ini membuat kecewa para pelanggannya. Selain itu juga terdapat bencana alam, dan pengrusakan alam di tanah air kita ini. Hal ini seolah-olah memperjelas sulitnya memperoleh air yang bersih saat ini. Bila hal ini terus berlanjut, memperoleh air bersih tinggal impian semata.
Kesadaran diri, sangat penting dalam menjaga kelestarian alam. Tidak ada gunanya dibuat kampanye tentang air, mendengar berita tentang kelangkaan air akibat kerusakan alam, kecewa dengan sebuah perusahaan air minum, yang kita pikir dapat menjadi solusi untuk memperoleh air bersih. Bila kita hanya sekedar tahu, mendengar, berkomentar, tetapi tidak menjadi seorang pelaku yang benar, mustahil impian tersebut akan terwujud. Pelaku yang benar adalah seorang yang bertindak, didasari atas keprihatinan terhadap suatu harapan yang tidak menjadi kenyataan, untuk kepentingan bersama dan terjaganya kelestarian alam.
Ini dapat dilakukan dengan hal-hal yang kecil, misalnya membuat penghijauan di sekitar tempat tinggal, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan Air RAHMAT, yaitu berupa larutan sodium hypochlorite ke dalam air, bila diperlukan, dan memasak air sampai mendidih. Seorang pelaku yang benar tidak melakukan hanya dalam waktu seminggu, sebulan, setahun, tetapi melakukannya seumur hidup. Bila hal ini dilakukan oleh setiap orang sepanjang umur hidupnya, tidak mustahil impian untuk memiliki kualitas hidup yang baik, pasti tercapai. Dan alam pun ikut bergembira.
Monday, April 2, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment