Oleh : Moh Erfan,
Ciputat, Tangerang.
Sering kita mendengar ungkapan bahwa “alam sudah marah” atau “alam sudah tidak berasahabat lagi” dari sebagian masyarakat. Serentetan musibah bencana alam seperti banjir, longsor, dsb merupakan akibat dari gejala alam tersebut yang tak sedikit menelan korban.
Hal ini merupakan faktor dari ulah prilaku manusia yang tidak manusiawi. Prilaku penebangan pohon secara liar menyebabkan air kehilangan tempat menyimpan diri sehingga berbagai bancana alam terjadi sekaligus ketersediaan air mulai berkurang. Tindakan seperti itu telah membunuh beribu-ribu masa depan anak bangsa serta menghancurkan tatanan ekosistem yang telah teratur.
Lingkungan hidup merupakan bagian dari alam yang tetap harus dijaga dan dilestarikan. Dengan demikian, kita telah menanam investasi besar bagi generasi kita untuk masa-masa yang akan datang. Sebab kita dituntut selalu memberikan yang terbaik bagi masa depan mereka dan tentu tidak menginginkan nasib yang telah menimpa kita harus diwariskan kepada anak cucu kita kelak.
Dengan cara pelestarian lingkungan hidup yang berkesinambungan, maka keseimbangan serta ketersediaan air untuk kehidupan dapat terjaga. sehingga alam mulai akrab dengan kita. Hal ini Tentu harus dimulai dari dari kita sendiri, kalau tidak Sekarang, kapan lagi?.
Perlu Pengelolaan Air Yang efektif, dan
berorentasi masa depan
Air merupakan faktor penting dalam kehidupan. Siapapun dan dimanapun masing-masing individu secara umum sangat membutuhkannya. Namun, masih terdapat unsur penguasaan atau privatisasi sumber-sumber air oleh lembaga tertentu yang sangat merugikan sebagian pihak dimana masyarakat sebagai korbannya.
Akhir-akhir ini, masyarakat petani mengalami keresahan karena “kelangkaan” air yang selama ini diyakini sebagai sumber kehidupan. Seperti di Jawa Tengah, lahan sawah banyak mengalami kekeringan karena kesulitan mendapatkan air, yang disebabkan sistem pengelolaan sumber-sumber air yang tidak merakyat.
Kemudian, dalam kepahitan hidup yang tengah dirasakan masyarakat saat ini, di sector air PAM sebagai lembaga pengelola air bersih juga diwarnai adanya privatisasi dengan business oriented, profit oriented sebagai landasan pengelolaannya. Adanya pencemaran air akibat pembuangan limbah pabrik, turut meresahkan masyarakat.
masalah air merupakan masalah yang menyangkut hajat hidup masyarakat, bangsa dan negara. Pengelolaan dan pengembangan sumber air yang berwawasan kebangsaan, sangat mempengaruhi masa depan bangsa. Bayangkan jika petani tidak mendapatkan air untuk kebutuhan pengairan, mereka akan gagal panen, kesejahterannya terancam dan bayangan hari esok yang lebih baik berganti penderitaan yang mendalam, atau air bersih untuk dikonsumsi, tubuh akan lemah bahkan jatuh sakit karena kekurangan cairan untuk proses pembakaran dalam tubuh. Maka aktifitas, kreatifitas akan berhenti sampai disitu. maka, perlu mereformasi manajemen pengelolaan sumber-sumber air yang didasarkan atas semangat demokrasi, demi tercapainya pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya.
Monday, April 2, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment