Thursday, March 22, 2007

Kecil Jadi Kawan, Besar Jadi Lawan

Oleh : Sucinanjaya,
Bekasi, Jawa Barat

Itulah air yang dalam kehidupan kita sehari-hari menjadi salah satu kebutuhan pokok. Air tak dapat kita pisahkan dalam kehidupan ini. Tanpa air kita menderita, tetapi dengan adanya air yang berlebihan juga akan membuat kita menderita. Lalu apa yang harus kita lakukan dengan adanya dilema ini? Jawabannya mudah saja dan untuk mengetahui jawabannya, marilah kita telusuri permasalahan ini satu per satu.

Sebenarnya apa sih yang membuat air itu membahayakan? Di awal tulisan ini, saya menuturkan kalimat.”Kecil menjadi kawan, besar menjadi lawan.” Air membahayakan jika jumlahnya yang besar dan menyebabkan kerusakan. Ini yang kita kenal dengan sebutan banjir. Banjir akan sangat merugikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Simak saja banjir yang melanda beberapa daerah di Indonesia terutama kota Jakarta bulan lalu. Banyak kerusakan yang diakibatkan dari banjir ini baik material maupun immaterial. Bahkan banjir ini telah merenggut nyawa saudara-saudara kita.

Lalu siapa yang harus kita salahkan dengan adanya banjir ini? Yang jelas penyebab utama dari terjadinya banjir ini adalah manusia. Bagaimana air bisa mengalir dengan lancar jika sungai dipenuhi dengan sampah-sampah. Bagaimana pohon-pohon di hutan bisa menahan air dan menjadi resapan air jika mereka ditebang dengan semena-mena. Dan bagaimana air bisa meresap ke dalam tanah jika daerah resapan air telah disulap menjadi mall-mall megah dan pemukiman-pemukiman elit. Kita harus mulai mengaca diri dengan apa yang telah kita lakukan selama ini.

Jika kita ingin supaya bencana-bencana ini dapat berlalu, seharusnyalah kita lebih bijaksana dalam memperlakukan bumi ini. Ingatlah bahwa pemilik bumi ini bukan hanya kita saja, tetapi anak cucu kita nantinya yang akan mewarisi bumi ini. Apakah bumi yang rusak yang akan kita wariskan kepada mereka? Sadarlah wahai kau manusia.

No comments: