Oleh : Kukuh Widyatmoko
Malang, Jawa Timur
Tanggal 22 Maret adalah Hari Air Sedunia. Kesadaran, bahwa jumlah air masih terbatas, belumlah merata. Warga Malang sampai saat ini masih belum merasa dampak dari kurangnya ramah terhadap lingkungan. Rumput hijau pun sudah berganti dengan rumput-rumput beton. Rumput-rumput gedung, dan bangunan.
Kita semua warga Malang sunguh tidak menginginkan mengalami kekurangan air. Tetapi kalau terus dilakukan rumput hijau berganti dengan gedung, rumput paving dan sejenisnya, bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan Malang mengalami kekuarangan air. Yang dapat dilakukan sekarang adalah mengurangi pemanfaatan paving sebagai material pengganti rumput hijau. Mengurangi pembanguan gedung dan bangunan di daerah hijau terlebih resapan air.
Otonomi daerah tidak dijadikan alasan pembenar, mengurangi daerah resapan air dengan mendirikan bangunan gedung dan sejenisnya. Sebagai warga Malang, saya menyarankan agar daerah resapan air yang semakin sempit tidak dipersempit lagi. Sebaliknya, pemerintah daerah menambah ruang terbuka hijau. Agar dapat bermain sepak bola di lapangan rumput bukan dilapangan beton, kasian. (Tulisan ini dimuat di Kompas, Edisi Jawa Timur, 29 Maret 2007).
Thursday, March 29, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment